Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia, menggelar seminar internasional bertajuk ‘Amalan Pengurusan Pendidikan Membentuk Insan Berkualiti’. Kegiatan dilakukan secara daring, Jum’at (19/11).
Kegiatan ini dihadiri Prof. Dr. Abdul Rasyid Bin Jamian Pensyarah di Fakulti Bahasa dan Komunikasi UPSI Malaysia sebagai narasumber, WR I Prof. Dr. Muhammad Arifin Gultom, M.Hum, Dekan FKIP Dr. Syamsyurnita, M.Pd., Wakil Dekan III FAI Dr. Munawir Pasaribu, S.Pdi., M.A., serta 500 peserta dari sivitas akademika dan mahasiswa UMSU, kegiatan dipandu oleh moderator Indra Prasetya, S.Pd., M.Si.
Pada kata pembuka, mewakili Rektor UMSU WR I memperkenalkan narasumber asal Malaysia tersebut yang juga menjadi pengajar asing di Pascarsarjana UMSU. “Selamat datang pada seluruh peserta 500 peserta. Alhamdulillah Prof Rasyid ini tidak hanya kita undang sebagai pemateri hari ini, Prof juga sudah menjadi dosen asing yang mengajar khususnya di Pascasarjana UMSU,” ujar WR I yang berharap, Prof Rasyid dapat memberikan pemandangan-pemandangannya mengenai mutu pendidikan.
Memasuki sesi pemaparan, Prof. Dr. Abdul Rasyid Bin Jamian Pensyarah di Fakulti Bahasa dan Komunikasi UPSI Malaysia memberikan pandangannya, “Sebagai seorang pemimpin dalam pendidikan, sudah pasti gagasan kita menuju ke arah pembentukan generasi yang berkualiti. Menjadi pensyarah atau pemimpin kita harus menyediakan sistem dan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan,” papar Prof. Rasyid.
Selain menjadi pengajar, guru memiliki peranan besar dan pemimpin suatu pendidikan harus mengetahui konteks tersebut. Tidak hanya sebagai guru, tenaga pendidik harus menciptakan suasana dan sistem belajar yang menyenangkan dalam mencapai mutu pendidikan yang berkualitas, “Saya sebagai pengajar kadang menyanyi, memberikan nasehat, agar murid senang dan kita bisa semakin dekat,” ujarnya.
Kegiatan berlanjut pada sesi diskusi, salah seorang peserta bertanya terkait strategi pendidikan Malaysia dalam mengangani transformasi pasca pandemi Covid-19. “Dalam mengahadapi pendidikan pasca pandemi Covid-19, perlu perubahan kurikulum, guru-guru perlu kreatif dan kita tidak boleh lagi mengajar pengajaran yang tradisional,” ujar Prof. Rasyid.