Lahan kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara di Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang dijadikan kawasan pembangunan model hutan serbaguna.
Pencanangan pembangunan model hutan serbaguna seluas 10 hektare dilakukan Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Ida Bagus Putra Parthama, MSc , Rabu (31/10).
Pencanangan ditandai dengan penanaman sejumlah pohon di lahan Kampus UMSU terpadu seluas 25 hektar oleh Dirjen dan Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP, Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Wampu Sei Ular, Ir Heru Winarto, MSi, dan pejabat Dinas Lingkungan Pemprovsu dan Asisten 3 Pemkab Deliserdang, Jendralin Purba, SH.
Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr Ida Bagus Parthama dalam kesempatan itu mengatakan pihaknya mengapresiasi kerjasama pembangunan model hutan serbaguna karena tentunya sangat positif dalam upaya pelestarian alam.
Program Pembangunan Model Hutan Serbaguna tersebut memadukan antara kehidupan akademik dengan alam, artinya nantinya mahasiswa selain belajar di kampus akan langsung berinteraksi dengan hutan yang nantinya bukan hanya ditanam pohon keras, tetapi juga pohon buah seperti mangga, jambu dan lainnya.
Untuk itu ia mengaku sangat mendukung program tersebut dengan harapan kedepannya dapat lebih ditingkatkan, baik cakupan pohon yang ditanam dan luasan lahan, maupun aspek lainnya sehingga UMSU menjadi percontohan bagi kampus-kampus lainnya di Indonesia.
“Hutan memiliki manfaat yang cukup banyak bagi manusia, diantaranya menciptakan iklim yang sehat. UMSU akan menjadi percontohan dalam dalam pembangunan model hutan serbaguna,” katanya.
Sementara Rektor UMSU Dr Agussani dalam kesempatan yang sama mengatakan pembangunan model hutan serbaguna tersebut sejalan dengan program pemerintah baik pusat maupun provinsi yang juga mendukung program agraris, mengingat peran serta perguruan tinggi memang sangat dibutuhkan dalam upaya tetap menjaga kelestarian alam.
Lahan kampus terpadu tersebut seluas 25 hektare, dan 10 hektare diantaranya akan dijadikan hutan serbaguna dengan 10 ribu pohon buah seperti durian, mangga, duku, jambu, rambutan, dan tanaman keras lainnya.
Ia juga mengajak mahasiswa nantinya dapat memanfaatkan keberadaan hutan serbaguna tersebut dalam upaya memadukan ilmu yang didapat di kampus dalam upaya membangun lingkungan hidup yang lestari dan sehat. “Pembangunan model hutan serbaguna selain untuk kelestarian alam dan lingkungan juga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran penelitian,” tegasnya.
Kehadiran kampus terpadu UMSU tersebut nantinya diharapkan dapat juga berdampak positif terhadap perekonomian warga sekitar serta perluasan pembangunan di wilayah Delserdang.
Rangkaian pencanangan pembangunan model hutan serbaguna juga ditandai dengan kuliah umum oleh Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Ida Bagus Putra Parthama, MSc.